Markus 7:1-37
Hukum Allah dan Tradisi Manusia
7:1
7:2 mereka melihat beberapa murid Yesus makan roti dengan tangan najis, karena tidak membasuh tangannya.
7:3 Orang-orang Farisi dan semua orang Yahudi tidak akan makan, kecuali mereka membasuh tangannya sesuai dengan tradisi nenek moyang yang mereka pegang.
7:4 Dan, jika mereka kembali dari tempat umum, mereka tidak akan makan sebelum membasuh tangannya. Dan, ada banyak tradisi lain yang mereka pegang, seperti pembasuhan cawan-cawan, kendi-kendi, dan bejana-bejana tembaga.
7:5 Karena itu, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut tradisi nenek moyang, tetapi makan roti dengan tangan yang najis?”
7:6 Yesus berkata kepada mereka, “Yesaya telah bernubuat dengan benar tentang kamu, hai orang-orang munafik, ada tertulis: ‘Bangsa ini menghormati Aku dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh dari Aku.
7:7 Sia-sia mereka menyembah Aku karena mengajarkan perintah-perintah manusia sebagai ajaran.’
7:8 Kamu mengabaikan perintah Allah, tetapi berpegang kuat pada tradisi manusia.”
7:9 Lalu, Yesus juga berkata kepada mereka, “Dengan cerdik kamu menolak perintah Allah untuk dapat mempertahankan tradisimu sendiri.
7:10 Musa berkata, ‘Hormatilah ayahmu dan ibumu’, dan, ‘Siapa yang mengutuk ayahnya atau ibunya harus dihukum mati.’
7:11 Namun, kamu berkata jika orang berkata kepada ayahnya atau ibunya, ‘Yang harus aku berikan kepada engkau, telah aku berikan sebagai persembahan kepada Allah,’
7:12 orang itu tidak lagi mempunyai kewajiban terhadap ayah atau ibunya,
7:13 dengan begitu kamu membatalkan firman Allah dan menggantinya dengan tradisi yang sudah turun-temurun. Dan, kamu melakukan banyak sekali hal seperti itu.”
7:14 Sekali lagi, Yesus memanggil orang-orang dan berkata kepada mereka, “Dengarlah Aku, hai kamu semua, dan pahamilah.
7:15 Tidak ada apa pun dari luar manusia yang jika masuk ke dalam dirinya dapat menajiskannya, tetapi hal-hal yang keluar dari manusialah yang menajiskannya.”
7:16 “Jika seseorang mempunyai telinga untuk mendengar, biarlah dia mendengar!”
7:17 Lalu, ketika Yesus masuk ke rumah dan meninggalkan orang-orang itu, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang perumpamaan itu.
7:18 Dan, Dia berkata kepada mereka, “Apakah kamu juga tidak mengerti? Tidakkah kamu tahu bahwa apa yang dari luar dan masuk ke dalam manusia tidak akan menajiskannya?
7:19 Sebab, yang masuk itu tidak masuk ke dalam hatinya, tetapi ke perutnya, dan kemudian keluar ke dalam jamban.” (Dengan demikian, Yesus menyatakan bahwa semua makanan halal.)
7:20 Lalu, Dia berkata, “Apa yang keluar dari manusialah yang menajiskannya.
7:21 Sebab, dari dalam, dari hati manusia, muncul pikiran-pikiran jahat, dosa-dosa seksual, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinaan, keserakahan, kejahatan, tipu daya, hawa nafsu, iri hati, fitnah, kesombongan, dan kebodohan.
7:23 Semua yang jahat itu datang dari dalam, dan itulah yang menajiskan manusia.”
Iman Seorang Wanita Siro-Fenisia
7:24
7:25 Segera seorang wanita yang mendengar tentang Yesus, yang anak perempuannya kerasukan roh najis, datang dan sujud di kaki Yesus.
7:26 Wanita itu adalah orang Yunani, lahir di Siro-Fenisia. Dia memohon kepada Yesus untuk mengusir keluar setan itu dari anaknya.
7:27 Yesus berkata kepada wanita itu, “Biarkanlah anak-anak makan sampai kenyang terlebih dahulu. Sebab, tidak adil kalau mengambil roti kepunyaan anak-anak dan melemparkannya kepada anjing-anjing.”
7:28 Akan tetapi, wanita itu menjawab Yesus, “Benar, Tuhan. Namun, anjing-anjing yang ada di bawah meja hanya makan remah-remah dari anak-anak itu.”
7:29 Lalu, Yesus berkata kepada wanita itu, “Dari apa yang kamu katakan ini, kamu boleh pergi, karena Setan itu sudah keluar dari anakmu.”
7:30 Kemudian, wanita itu kembali ke rumah dan menemukan anaknya sedang berbaring di tempat tidur, dan setannya sudah pergi.
Orang yang Tuli Disembuhkan
7:31
7:32 Lalu, mereka membawa kepada Yesus seorang yang tuli dan sulit berbicara. Mereka memohon kepada Yesus untuk meletakkan tangan-Nya atas dia.
7:33 Yesus membawa orang itu ke samping menjauhi kumpulan orang banyak dan memasukkan jari-Nya ke dalam telinga orang itu, lalu Dia meludah, dan menjamah lidahnya.
7:34 Yesus menengadah ke langit, Dia menarik napas panjang dan berkata, “Efata!”, artinya “Terbukalah!”
7:35 Segera telinga orang itu terbuka, ikatan di lidahnya terlepas, dan dia berbicara dengan jelas.
7:36 Yesus melarang mereka memberi tahu siapa pun. Akan tetapi, semakin Dia melarang mereka, semakin bersemangat mereka memberitakannya.
7:37 Mereka benar-benar takjub dan berkata, “Dia telah melakukan segala sesuatu dengan baik. Dia bahkan membuat orang tuli mendengar dan orang bisu berbicara.”