Hagai 1:1-15
Panggilan untuk Membangun Bait TUHAN
1:1
1:2 “Inilah firman TUHAN semesta alam, kata-Nya, ‘Bangsa ini mengatakan bahwa belum tiba waktunya untuk membangun kembali Bait TUHAN!’”
1:3 Lalu, firman TUHAN datang melalui Nabi Hagai, yang berkata,
1:4 “Apakah ini waktu bagi kalian untuk tinggal di dalam rumahmu yang berpapan, sedangkan Bait ini tetap dalam keadaan runtuh?
1:5 Oleh karena itu, inilah firman TUHAN semesta alam, ‘Perhatikan jalan-jalanmu!
1:6 Kamu telah menabur banyak, tetapi menuai sedikit. Kamu makan, tetapi tidak kenyang. Kamu minum, tetapi tidak sampai puas. Kamu berpakaian, tetapi tidak ada kehangatan. Lalu, orang yang bekerja mendapat upah, mendapat upah demi pundi-pundi yang berlubang!’
1:7 Inilah firman TUHAN semesta alam, ‘Perhatikan jalan-jalanmu!
1:8 Naiklah ke gunung, bawalah kayu, dan bangunlah Bait itu, maka Aku akan berkenan atasnya dan Aku akan dimuliakan,’ firman Tuhan.
1:9 ‘Kamu mengharapkan banyak, tetapi lihatlah hasilnya sedikit. Saat kamu membawanya ke rumah, Aku melenyapkannya. Mengapa?’ Firman TUHAN semesta alam, ‘Sebab Bait-Ku tetap dalam keadaan runtuh, sedangkan kamu masing-masing sibuk dengan rumahmu sendiri.
1:10 Oleh sebab itu, langit di atasmu menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya.
1:11 Demikianlah, Aku telah memanggil kemarau ke atas tanah dan ke atas pegunungan, dan ke atas gandum, dan ke atas anggur baru, dan ke atas minyak, dan ke atas apa saja yang dihasilkan oleh tanah, dan ke atas manusia, dan ke atas binatang, serta ke atas semua hasil usaha yang dilakukan.’”
Pembangunan Bait TUHAN Dimulai
1:12
1:13 Kemudian, Hagai, utusan TUHAN, berbicara sesuai dengan pesan TUHAN kepada bangsa itu, katanya, “‘Aku menyertai kamu,’ firman TUHAN.”
1:14 Lalu, TUHAN membangkitkan semangat Zerubabel anak Sealtiel, gubernur Yehuda, dan semangat Yosua anak Yozadak, Imam Besar, dan semangat seluruh sisa bangsa itu. Kemudian, mereka datang dan melakukan pekerjaan pembangunan Bait TUHAN semesta alam, Allah mereka,
1:15 (2-1) pada hari kedua puluh empat, bulan keenam, pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius.